semester VA

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wisuda 2013

Selamat dan Sukses Buat Alumni Bp 2010.

SELAMAT BELAJAR BLOG

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

REKAM MEDIS

D3 Rekam Medis Manajamen Informasi Kesehatan.

Senin, 16 Desember 2013

belajar buat blog

Blog adalah Media Komunikasi untuk user / Pengguna Internet

Senin, 09 Desember 2013

CARA MENUKAR TEMPLATE BLOGGER

Masuk Ke situs http://www.zoomtemplate.com

Selasa, 03 Desember 2013

Alfred Riedl Kembali Jadi Pelatih Timnas, Ini Komentar Benny Dollo

TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo, mengaku sudah mengetahui kabar mengenai Alferd Riedl yang kembali ditunjuk oleh PSSI menangani Timnas Indonesia. Mengenai hal itu, Benny Dollo menilai bahwa kembalinya pelatih asal Austria itu menukangi Timnas akan membawa dampak positif.
Benny Dollo dan Alferd Riedl pernah sama-sama menangani Timnas KPSI yang dipersiapkan berlaga di Piala AFF 2012. Sayang, karena tim itu dianggap ilegal, mereka pun gagal mewakili Indonesia.
“Menurut saya, karena pernah sama-sama di Timnas KPSI, dia (Riedl, red) punya kapasitas menangani Timnas Indonesia,” kata Benny Dollo saat ditemui Tribunews.com di Lapagan Pusdiklat Olahraga (POR) Sawangan, Depok, Selasa (3/12/2013).
Alferd Riedl sebelumnya juga pernah menangani Timnas Indonesia pada tahun 2010 silam. Namun saat itu Riedl hanya mampu membawa Firman Utina dkk meraih gelar runner up di ajang Piala AFF 2010.
Pasca-pergantian pengurus PSSI dari era Nurdin Halid ke Djohar Arifin, Riedl pun terdepak dan posisinya diganti oleh Nilmaizar.
Kini Badan Tim Nasional (BTN) selaku badan yang berada di bawah PSSI kembali menunjuk Riedl untuk menangani Timnas Indonesia. Pelatih asal Austria itu rencananya akan mulai bekerja pada Januari 2014.
“Pemahaman karaktersitik dan budaya dia sudah tahu. Dia telah lama berkecimpung di sepak bola Asia Tenggara. Saya berharap dia bisa membawa Timnas menjadi tim yang disegani di ASEAN,” ujar Bendol.

Vettel dan Webber Sumbang Helm untuk Amal

TRIBUNNEWS.COM – Dua pembalap Red Bull di Formula One (F1) 2013, Sebastian Vettel, dan Mark Webber menyumbangkan helm yang dipakai di F1 2013 untuk kegiatan amal.
Mereka melelang helm bersejarah itu di acara lelang Wings for Life di Bonham Auction akhir pekan nanti. Dan hasil penjualan akan disalurkan untuk korban penderita cedera sumsum tulang belakang.
Sebastian Vettel mendonasikan helm yang dipakainya di GP Jerman 2013 di Nurburgring --dimana ia meraih kemenangan kandang pertamanya di F1. Helm ini ditanda-tangani olehnya dan berkilau dengan warna bendera Jerman, hitam, merah, dan emas.
Sedang Mark Webber, yang sudah hengkang dari Red Bull, mendonasikan dua helm. Helm pertama dipakai di GP Italia di di Monza di mana ia selesai di podium ketiga . Helm satunya lagi dipakai di GP Belgia di di Spa di mana ia finis di tempat kelima.

Pilih Selangor, Andik Vermansah Lewatkan Kesempatan Berkembang

TRIBUNNEWS.COM – Bintang sepak bola timnas Indonesia U-23 Andik Vermansah secara resmi sudah berlabuh di klub Liga Malaysia Selangor. Sebelum kesepakatan tercapai, Andik. dikabarkan menarik minta perhatian sejumlah klub papan atas Eropa seperti Manchester United, PSV Eindhoven, dan AS Monaco.
Di Selangor, Andik yang menjadi tulang punggung timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2013 kabarnya memperoleh gaji hingga Rp 1,5 miliar atau nyaris tiga kali lipat dari yang ditawarkan klub Jepang, Ventforet Kofu.
Andibachtiar Yusuf, promotor yang mengundang Andik ke Ventforet Kofu menyayangkan motif keputusan Andik. Menurut Ucup, panggilan Andibachtiar Yusuf, jika mempertimbangkan karier, Jepang justru memberikan peluang untuk berkembang lebih tinggi ketimbang Malaysia. Secara sistem, Liga Jepang sudah dikenal ketimbang Liga Malaysia.
Ucup sempat menemani Andik melakukan latihan di Ventforet Kofu pada 5 hingga 11 Oktober 2013. Ventforet Kofu akan mengontrak Andik dengan bayaran 50 ribu dolar Amerika Serikat (Rp 553 juta) per musim. Jumlah itu di luar bonus kemenangan, fasilitas mobil, dan apartemen. Ventforet Kofu juga akan melibatkan Andik di setiap kerja sama yang mereka lakukan.
"Memang secara duit lebih kecil, tapi ke depannya lebih bagus. Jepang adalah kesempatan untuk mengembangkan diri. Liga mereka bisa dibilang paling mapan di Asia Timur. Pemain Eropa seperti Hulk, Leonardo, dan pelatih Arsenal Arsene Wenger, sempat merasakan atmosfer Liga Jepang," ungkap Ucup kepada Berita Kota Super Ball, Senin (2/12/2013) malam.
"Kalau main di situ (Ventforet Kofu), memang nggak ada jaminan bisa ke Eropa. Tapi banyak hal penting yang bisa dipelajari seperti budaya dan pengembangan karakter sebagai pesepak bola profesional. Dengan segala hormat, Liga malaysia memang terlihat lebih menjanjikan secara uang tetapi untuk potensi maju ke depan, ya Jepang-lah," tambah Ucup.
Sementara itu, Muly dan Andik tidak menjawab pesan singkat atau telepon media ini ketika hendak diminta konfirmasi.

Gagal ke Piala Asia 2015, Jangan Salahkan Timnas Senior

Ditulis oleh: Aditya Nugroho

Sebelum laga melawan Irak berlangsung, Indonesia secara matematis memang masih memiliki peluang untuk menduduki setidaknya peringkat ke-2 dalam Kualifikasi Pra Piala Asia 2015. Ini pun dengan catatan Cina terus mengalami kekalahan dalam dua laga sisa mereka. Jadi, Indonesia memang masih memiliki alasan untuk terus bermain all-out dalam dua laga sisa, termasuk menghadapi Irak Selasa (19/11) malam WIB.

Pelatih Jacksen F. Tiago menurunkan formasi 4-3-3, dengan kuartet bek Benny Wahyudi, M. Roby, Fakhrudin dan Ruben Sanadi. Diturunkannya Fakhrudin memang antisipasi dari ketiadaan Victor. Di lini tengah, trio M. Taufik dan Ahmad Jufriyanto diposisikan lebih bertahan sementara Raphael Maitimo ditempatkan lebih ke depan. Mereka menyokong lini depan yang diisi kapten Boaz Solossa, Samsul Arif dan Zulham Zamrun.

Indonesia sebetulnya mampu memulai laga dengan positif. Boaz dan Zulham yang beroperasi di sisi sayap banyak merepotkan barisan pertahanan Irak lewat kecepatan dan aksi individu yang mereka lancarkan. Hal ini membuat lini pertahanan Irak gugup dan kerap membuat kesalahan yang membuat bola dicuri oleh para pemain Indonesia. Namun kurang patennya kombinasi serangan yang dilakukan Indonesia di daerah sepertiga lapangan lawan, plus klaim penalti yang tidak digubris wasit membuat momentum positif tersebut menguap, lalu memberi peluang bagi Irak untuk menguasai laga.

Irak sebetulnya lebih banyak melambungkan bola dari belakang maupun lewat umpan diagonal bek sayap mereka untuk membongkar pertahanan Indonesia yang kehilangan sosok Igbonefo. Irak lalu melanjutkan taktik mereka dengan menempatkan lebih banyak pemain-pemain mereka di daerah pertahanan Indonesia. Strategi ini berhasil menggerakkan pemain-pemain Indonesia untuk lebih banyak berkumpul di sentral pertahanan.

Terlalu fokusnya pertahanan Indonesia pada sisi sentral memberi ruang di sisi sayap yang kemudian dieksploitasi oleh pemain-pemain Irak. Gol pertama yang mereka ciptakan jelas terjadi akibat ruang kosong yang menganga di sisi kanan pertahanan yang ditempati Benny Wahyudi. Umpan silang yang kemudian dikonversi sundulan Ahmed Abdullah menjadi gol ini mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk tim tamu, menunjukkan dengan jelas betapa pemain belakang Indonesia terlalu terpaku pada bola. Skenario gol ini memang mirip dengan yang dilakukan Cina ketika membobol gawang Indonesia. 

Kebobolan satu gol rupanya malah menurunkan konsentrasi lini pertahanan dan sedikit mengacaukan kordinasi. Hanya berselang enam menit dari gol pertama, Indonesia kembali kebobolan setelah M. Roby dinilai melakukan pelanggaran di kotak penalti. Eksekusi yang dilakukan oleh Kerrar Jasim sebetulnya mampu dibaca arahnya oleh penjaga gawang Made Wirawan, namun bola yang terlalu deras menyulitkan Made untuk mengantisipasi.

Jacksen lantas melakukan pergantian pertamanya ketika laga babak pertama belum usai. Supardi masuk menggantikan Benny Wahyudi, yang memang dianggap sebagai titik lemah di lini pertahanan. Masuknya Supardi memang memberi alternatif serangan karena pemain ini memiliki agresivitas yang lebih tinggi. Kehadiran Supardi juga membuat laga berlangsung lebih terbuka, dengan momentum positif berada di pihak Indonesia. Lubang yang ditinggalkan Supardi saat ia naik membantu serangan juga mampu dilapis dengan baik oleh Taufik. Kombinasi yang kerap dilakukan Supardi dengan Boaz juga mampu memaksa para gelandang Irak untuk turun membantu pertahanan mereka.

Pergantian kembali dilakukan Jacksen jelang babak pertama usai. Zulham Zamrun, pemain yang kerap merepotkan pertahanan Irak lewat dribel jarak pendeknya ditarik keluar untuk digantikan Titus Bonai. Masuknya Tibo menunjukkan betapa Jacksen berusaha membalas gol dengan cepat, karena dengan kecepatannya, Tibo memang kerap berperan sebagai seorang pengubah arah permainan.

Irak melanjutkan momentum positif mereka pada awal babak kedua. Umpan-umpan silang maupun skema bola mati kerap mereka manfaatkan dan menghasilkan peluang emas setelah sundulan Abdullah menerpa mistar gawang. Namun setelah momen tersebut pemain-pemain belakang Indonesia tampil lebih disiplin dengan konsentrasi yang tinggi.

Kedisiplinan lini belakang tersebut memberi jalan bagi Indonesia untuk bangkit. Pemain-pemain Irak juga lebih banyak menunggu di daerah pertahanannya untuk kemudian melancarkan serangan balik. Mereka kemudian bertahan dengan rapat, hingga dua bek sayap mereka yang pada babak pertama kerap naik, kini di babak kedua cenderung statis di belakang. Namun kurang tenangnya penyelesaian akhir dan sering terlambatnya dukungan dari lini kedua membuat Indonesia gagal menipiskan ketertinggalan sehingga skor 0-2 tetap bertahan untuk tim tamu Irak hingga usai laga.

Kekalahan ini praktis menghabisi peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Asia 2015, sekaligus memastikan Indonesia duduk di dasar klasemen karena apapun hasil laga terakhir melawan Arab Saudi yang akan berlangsung pada Maret 2014 tidak akan mengubah posisi di klasemen. Kegagalan lolos ke Piala Asia ini juga mengulangi kegagalan sebelumnya kala Indonesia gagal lolos ke Qatar 2011. 

Dua kegagalan lolos secara beruntun ke turnamen besar ini tentu saja bukan pencapaian yang baik. Namun menimpakan kesalahan semata kepada tim nasional senior lalu membanding-bandingkannya dengan pencapaian yang diraih tim nasional U-19 juga bukan hal yang bijak untuk dilakukan, karena tim nasional senior inilah yang menjadi representasi sesungguhnya wajah sepak bola Indonesia di dunia internasional. Bagaimana cara tim nasional senior bermain tercermin dari bagaimana kompetisi nasional bergulir dan bagaimana pembinaan pemain yang dilakukan.

Semoga kegagalan ini menjadi cambuk bagi pengurus PSSI untuk terus memperbaiki mutu kompetisi dan menjalankan program pembinaan yang lebih matang di masa depan.

Pemain Persib Jalani Tes Darah

TRIBUNNEWS.COM – Pemain Persib Bandung menjalani tes kesehatan sebagai bagian persiapan menyambut kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Tes kesehatan itu berlangsung di Parahita Diagnostic Center, Selasa (3/12/2013).
Beberapa hal yang diperiksa dari para pemain terkait dengan kondisi kesehatannya adalah darah, urine, rekam jantung, serta melakukan foto rontgen. Tes kesehatan itu dilakukan mulai pukul 07.00 hingga selesai. "Semua kita cek hingga tinggi dan berat badan," ujar Dokter tim Persib, Rafi Ghani, kemarin.
Rafi mengatakan, tes kesehatan perlu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para pemain sebelum menjalani kompetisi yang padat dan panjang. Hasil pemeriksaan medis akan dijadikan pegangan oleh tim selama satu musim kompetisi mendatang termasuk tentu saja terkait dengan kondisi perkembangan medis dan fisik pemain nantinya. "Hasil tes kesehatan ini juga bisa dijadikan semacam pegangan untuk mengatur beban latihan dan nutrisi yang dibutuhkan pemain," katanya.
Hasil cek kesehatan bisa diketahui maksimal satu hari setelah semua pemain dan pelatih menjalani tes tersebut. Hampir semua pemain mengikuti medical check-up yang digelar tim dokter. Hanya Sergio van Dijk dan Hariono belum sempat menjalaninya. Alasannya, menurut Rafi, kedua pemain itu berhalangan hadir dengan alasan tertentu.
"Mereka (Sergio dan Hariono, Red) memang tidak hadir, tapi sudah minta izin ke pelatih, nanti mereka akan menjalani tes kesehatan terpisah," tutur Rafi.(Tribun Jabar/set)